Skala linear itu menurut saya
merupakan skala yang menggunakan garis lurus dan antar intervalnya memiliki
jarak yang tetap. Untuk memahami skala linear, analogi yang paling mudah adalah
dengan membuat garis skala dengan menggunakan penggaris.
Bagian-bagian dari skala linear:
1. Untuk
membuat skala linear pada pada program c++, jangan lupa untuk men setting
linker setting yang terdapat pada menu build option seperti praktikum minggu
lalu
2. Jangan lupa menuliskan header di bagian paling atas
#include
<math.h>
#include
<graphics.h>
3. Buatlah
window dengan ukuran 600 x 650 px
4. Deklarasikan
dahulu titik awal penggambaran dalam sebuah variabel tipe integer
Misal:
posisiXawal
= 150
posisiYawal
= 200
5..Deklarasikan
lebar dan tinggi sumbu dalam sebuah variabel bertipe float
Misal :
lebar=400 Ã ini untuk
membuat sumbu x nya
tinggi=400
à ini untuk
membuat sumbu y nya
6. Deklarasikan
sebuah variabel i sebagai bilangan bulat (integer) untuk melakukan perulangan
(optional)
7. Buatlah garis
sumbu horizontal dengan panjang=lebar
moveto(posisiXawal,posisiYawal);
kalian bisa
memilih salah satu dari perintah dibawah ini. yang dihasilkan akan sama saja.
lineto(posisiXawal+lebar,posisiYawal);
linerel(lebar,0);
jadi
setelah statment2 diatas dilakukan, maka pada window kita akan terbentuk sebuah
garis dari titik 150,200 ke 550,200.
8.Tentukan dan
deklarasi kan dalam bilangan tidak bulat (float) nilai maksimum dan minimum
data yang kita miliki dalam sebuah variabel.
minimumdataX=24
maksimumdataX=153
nah, untuk poin
ini, anggap saja kita sudah memiliki sekian banyak data dan telah kita seleksi
nilai maksimum dan minimum data yang kita punya. Aslinya kita harus membuat
urutan statment2 tersendiri untuk
menyeleksi data maksimum dan data minimum yang kita miliki. Gunanya apa? Gunanya
untuk menentukan nilai skala minimum dan maksimum kita. Misalnya kita mau bikin
jarak antar skala nya 10, maka nilai minimum skalanya adalah 20 dan maksimum
skala adalah 160. Kalau jarak antar
skalanya 15, maka nilai minimum skalanya jadi 15 dan maksimumnya adalah 165.
Tentu saja kita bisa mengira2 langsung berapa nilai maksimum dan minimumnya dan
langsung bisa kita deklarasikan. Namun jauh lebih baik kita menggunakan
perumusan untuk mencapai angka yang kita ingin kan sehingga jika ada perubahan
data minimum dan maksimum yang kita punya, secara otomatis program kita dapat
mencari sendiri nilai skala minimum dan nilai skala maksimumnya.
9. Tentukan interval
(jarak) skala minor dan skala major (yang berlabel) dalam sebuah variabel
bertipe float
IntervalminorX =
10 ->jadi setiap 10 nilai bakal ada tick mark nya
intervalmajorX =
50 ->setiap 50 nilai tick marknya lebih panjang dan memiliki label
10. Tentukan nilai
minimum dan maximum pada skala dan masukkan kedalam sebuah variabel bertipe
float
Mengapa rumusnya
begini? Sebenarnya mungkin saja ada cara lain untuk mencapai angka yang kita
ingin kan. Namun, untuk rumus diatas kegunaan floor dan ceil telah dijelaskan
pada tulisan sebelumnya. Nilai minimum kita 24, jika dibagi interval minor yang
bernilai 10 maka hasilnya 2,4. Lalu oleh fungsi floor nilai 2,4 dibulatkan
menjadi 2,0. Kemudian dikalikan lagi dengan interval minor sehingga hasil
akhirnya 20, tepat seperti angka yang kita inginkan. Kamu bisa mencoba
menggunakan minimum data lain dan interval minor lain, hasilnya akan selalu
sesuai dengan yang kita harapkan. Untuk skala maksimum sama saja, hanya saja
ceil itu gunanya untuk membulatkan keatas,
11. Tentukan skala
sumbu x dan masukkan kedalam sebuah variabel bertipe float
Skala ini
merupakan pendefinisian berapa pixel jarak antar 1nilai yang tertera pada skala
kita. Hal ini diperlukan untuk pemposisian apapun yang berkaitan dengan skala
linear kita ini. dengan kita tahu 1 nilai pada skala mewakili berapa pixel,
maka kita akan tau berapa pixel nilai lain pada skala tersebut. Contohnya pada
awalnya saya memiliki lebar skala 500 px. Skala minimum 40 dan skala maksimum
90. Artinya setiap satu nilai pada skala mewakili 10 px. Jadi kalau kita ingin
tahu dimana posisi nilai 75 sangat mudah, yaitu (75-40) x 10 350 px dari titik
40 tadi.
12. Tentukan jumlah
interval minor sumbu x dan masukkan kedalam sebuah variabel bertipe float
Pendefinisian
jumlah interval berguna untuk mebuat tick mark yang jumlahnya pasti 1+jumlah
interval.
13. Sekarang kita
akan membuat tick mark pada sumbu yang telah kita buat. Kita tahu bahwa jumlah
tick mark adalah jumlah interval pada sumbu x ditambah 1. sehingga
kita dapat membuat perulangan (for) yang sesuai
For(i=0;i<=jumlahIntervalX;i++)
{
}
14. Didalam
perulangan tersebut, tujuan kita adalah untuk membuat tick mark berkali2 sesuai
dengan jumlah yang kita inginkan di posisinya masing2.
- Buat dahulu variabel nilai interval X yang menyimpan setiap nilai
interval pada tick mark yang kita buat. Artinya garis pertama nilainya 20,
garis kedua nilainya 30, dst
pembuktiannya:
- Buat variabel yang menyimpan posisi penggambaran tickmark pada
(dalam pixel) sumbu x
- Buatlah garis tickmark nya
line (posX,posYa-5,posX,posYa+5)
15. Masih didalam
perulangan tersebut, seperti yang kita inginkan di awal bahwa setiap interval
Major (50) kita ingin tick mark yang lebih panjang dan diberi label. Untuk itu
kita perlu mengevaluasi variabel Xint apakah nilai yang terdapat pada Variabel
terebut merupakan kelipatan 50 atau bukan. Caranya adalah dengan memenuhi
kondisi dibawah ini dengan menggunakan perintah IF
Kita ambil contoh
nilai interval X adalah 30, dibagi 50 menjadi 0,6. Dibulatkan jadi 0. Kemudian 0
– 0,6 tidaksama dengan 0 artinya kondisi ini tidak terpenuhi. Kemudian misalnya
kita ambil intervalX adalah 100, maka 100/50 = 2, dibulatkan menjadi 2, lalu
dikurangi 2, hasilnya adalah 0. Artinya 100 ini adalah kelipatan dari interval
major X nya yaitu 50.
- Dalam if tadi, buat lah garis tick mark yang lebih panjang dari
yang sebelumnya.
line(posX,posYa-10,posX,posYa+10)
- Buat variabel bertipe char untuk menyimpan huruf sebanyak 5
karakter
char text[5];
- Setelah itu konversikan 3 digit nilai
nilaiintervalX (yang bertipe float) kedalam
variabel text (char) untuk menjadikan angka
yang terdapat dalam variable nilaiintervalX tadi menjadi bertipe char
gcvt (nilaiintervalx,3,text);
-Kita perlu menentukan lebar dan tinggi teks untuk pemosisian
labelnya
float
lebarteks=textwidth(text);
float
tinggiteks=textheight(text);
- Tentukan posisi labelnya
float
posteksx=posisix-lebarteks/2;
--> berdasarkan prinsip posisi titik pada
text maka jika kita ingin meletakkan label ditengah2 seperti yang tertera pada
gambar maka pada posisiX harus dikurangi sebanyak setengah dari lebarteks yang
ada
float
posteksy=posYawal-10-tinggiteks;
kalau kita tidak ingin labelnya menutup skalanya maka
kita harus mengurangi posisinya dari segi sumbu y sebanyak jarak dari skala
(10) dan tinggi teks.
Jika kedua hal diatas tidak dilaksanakan maka posisi
label akan terletak seperti digambar:
-Berikan perintah untuk mengluarkan text
outtextxy(posteksx,posteksy,text);
Maka sudah selesailah sumbu X skala kita, masih ada satu tugas lagi yaitu untuk mebuat sumbu y nya. Kamu hanya perlu mengulang poin 8-15 untuk mengerjakan sumbu y nya dengan variabel yang khusus untuk sumbu y seperti skalaY, minimumdataY, skalaminimumY, nilaiintervalY, posisiY, dan lain-lain. Lalu yang agak beda adalah pemosisian labelnya, yaitu :
float posteksy=posisiY-tinggiteks/2;
float posteksx=posisiXawal-10-lebarteks;
selamat nugas
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete100 sure win football prediction today, sure win tips and rb88 rb88 planet win 365 planet win 365 메리트 카지노 주소 메리트 카지노 주소 500Curse of the Werewolf Casino Review 2021 - Bonus Codes
ReplyDelete