Jadi sekarang kita bikin diagram roset ya. Yang pertama kita harus pahami dulu kalo kita
mau buat diagram roset tu, apasih yang mesti kita lakukan?
1. Yang pertama kita harus memiliki data berupa sudut atau
yang dalam geologi data kita berupa data strike. Dan kita harus tau jumlah data
kita berapa. Buat apa? Buat bikin jari-jari . terus yang kita plot itu jumlah
data per intervalnya. Misalnya kalian punya
sudut 11 13 15 16 17, nah dalam interval 10 – 20 dia memiliki 5 data. 5 data
ini yang kita plot di roset. Bukan besar sudutnya.
2. terus kita harus
tau juga kita mau bikin diagram roset interval sudut nya berapa. Misalnya kita
mau buat per 15 derajat, atau per 30 derajat. Tergantung data dan harapan kita
gimana. Interval ini juga bermanfaat bagi kita untuk memilah data kita akan
masuk ke interval yang mana.
3. nah kalau udah tau kita mau interval sudutnya berapa,
yaudah kita harus tau kan jumlah data (atau yang kedepannya aku bilang
frekuensi) tiap intervalnya? Nah
silahkan kalian evaluasi data kalian. Masukin data kalian sesuai kelompok
interval
Misal :
interval
|
frekuensi
|
1-10
|
3
|
10-20
|
5
|
20-30
|
7
|
30-40
|
4
|
40-50
|
2
|
50-60
|
9
|
60-70
|
10
|
70-80
|
11
|
80-90
|
5
|
4. nah kalau udah kita masukin data-data kita ke interval
yang tepat, maka kita harus tau frekuensi yang paling banyak tu berapa. Kalo
data data diatas kan 11. Buat apa? Karena interval 70-80 tu lah yang mesti jadi
jari2 diagram roset kita maka perlu kita cari frekuensi maksimumnya berapa.
Kalau jari2 yang lain gimana bang? Jari2 interval 30-40 misalnya, frekuensinya 4. Berarti jari2nya mesti 4/11
dari jari2 maksimum gitu loh.
5. tapi sebelum kita mencari mana yang paling maksimum, nyatakan
dulu frekuensi dalam presentase. Yaitu frekuensi dibagi jumlah data kali 100.
Baru dicari nilai maksimumnya berapa.
6. sesudah itu baru kita bisa membuat diagram roset.
Misalnya jari2 diagramnya 500 pixel nih. Berarti buat interval pertama berapa
jari2nya? Berarti kan persentase pada interval tersebut dibagi dengan
persentase maksimum dikali 500 kita kan? Iya begitu juga yg lain
Nah yang saya uraikan diatas tu adalah logika pembuatannya. Mengenai
codingannya gimana? Sebenarnya itu bagaimana programmernya (dalam hal ini
kalian sebagai peserta kuliah geokomputasi) menerjemahkan pembuatan diagram
roset di dunia nyata kedalam bahasa-bahasa pemograman. Yang sering jadi masalah
sebenarnya bukannya nggak tau codingannya tapi nggak tau mau bikin apa.
Sebenarnya kalian tau kan cara bikin roset?
Yang bikin kalian nggak tau tu kayaknya karena kalian langsung mikir
“gue harus nulis apa nih di codeblock” gitu loh. Terus juga kalau diberikan
codingnya, jangan sampai kalian nggak tahu apa maksud dan kenapa kamu menulis
itu di code block (sori malah ngasi wejangan ahah soalnya saya agak2 prihatin
gitu pas praktikum ada yang ngeluh gitu nggak ngerti tapi malah nggak nanya)
gitu deh
Ni aku kasi contoh codingannya program buatan aku pas tingkat dua yang
sedikit direvisi kalau ada yang nggak ngerti misalnya bang variabel ini buat
apasih? Atau semacamnya bisa ditanyakan di comment atau japri via apapun, tapi
kalo bisa jangan sms haha
1. Nih headernya
2. Kalau keadaannya data strike kita dalam sebuah file
bernama strike1.csv, kita mengambil data yang ada dalam variabel nilai yang
bertipe string, dan kita pindahkan isinya ke variable array yang bernama
strike[100] yang artinya dia punya 100 ruangan dari 0-99, kalau dipenjelasan
diatas, ini yang penjelasan nomer 1
3. untuk penjelasan yang nomer 2, kalau aku caranya gini
4. kalau yang
penjelasan nomer 3-5, aku buat dulu frekuensi perintervalnya = 0, jadi kalau
pengondisian yang aku buat terpenuhi, nilai frekuensi per intervalnya nambah 1
lalu setelah semua data selesai di kondisikan sesuai interval mana dia harus
masuk, langsung dihitung presentase per frekuensinya. Lalu dicari persentase
frekuensi mana yang paling maksimum.

5. terus kalau yang dibawah ini buat bikin + sama O nya
dengan pusatnya di posxa,posya dan bikin lingkaran denga jari2 sepanjang lebar
(dimana nilai lebar 280)
6. lalu kalau yang dibawah ini untuk nge buat tick marknya,
x1,y1 x2,y2 dan x3,y3 tu apaan sih? Kalau kalian mau tau, coba hitung sendiri.
Masukin nilai i nya kedalam persamaan. Kalian pasti akan tau maksudnya
7. dah ini yang terakhir. yang kita kerjakan sekarang adalah
penjelasan yang diatas tadi yang nomer 6, yaitu ngeplot persentasi
perintervalnya. Supaya tampilan lebih bagus kita beri variasi warna jadi dari
perulangan 0 – 24 itu, warnanya memiliki pola 0,1,2,3,4,5,0,1,2,3,4,5 dstnilai
0 – 5 itu mewakili warna tersendiri.
Sekian, jangan lupa kalau ada yang nggak ngerti tanyain aja
via apapun. Terus kalau ada yang nanya “bang, aku kan nggak hobi ginian” gapapa
kok. Passion orang beda tapi jangan sampai kehilangan motivasi untuk belajar.
Minimal motivasinya biar uts bagus deh. Masak pengen nilai geokomnya ancur,
terus ngulang? Enggak kan? Makanya jangan copas dari temen yah. Apalagi copas
yang punya saya, saya pasti tau karena tiap orang beda pola berpikirnya. Ntar
kalian yang rugi hahaha.
Haha oke sampai jumpa di blog berikutnya J
No comments:
Post a Comment